Jika suatu pagi engkau datang kemari, akan kau dapati segelas kopi pembuka, opening coffee.
Sepagi itu kopi selalu punya makna. Kopi hadir sebagai kenangan akan malam. Legam kopi adalah pekat malam.
Uap yang mengepul dari mulut gelas adalah harapan. Hangat yang terasa di dada adalah kekuatan. Bekal mengembara hari ini.
Setelahnya, jelang siang, siang, jelang sore, sore, malam, tengah
malah, jelang pagi….gelas-gelas kopi susul menyusul. Apapun waktunya,
kopi minumannya.
Di lembah ini, kopi adalah minuman segala waktu.
Di lembah ini matahari terlampau jauh di puncak bukit. Tubuh perlu
dihangatkan agar kuat menembus pagi.
Engkau akan heran begitu rupa. Tak ada yang bisa dibuat tanpa dibuka kuncinya oleh segelas kopi. Namanya juga opening coffee.
Pria akan bangun pagi dan menunggu kopi di balik balutan sarung. Tak
ada pagi yang dibiarkan lewat tanpa segelas kopi. Tubuh terlalu ringkih
tampaknya untuk dibiarkan menembus hawa pagi tanpa hangat kopi.
Di lembah yang dingin ini kunikmati secangkir kopi de molas seiring laraku merindukan dirimu ....
Setelahnya, jelang siang, siang, jelang sore, sore, malam, tengah
malah, jelang pagi….gelas-gelas kopi susul menyusul. Apapun waktunya,
kopi minumannya.
Di lembah ini, kopi adalah minuman segala waktu.
Di lembah ini matahari terlampau jauh di puncak bukit. Tubuh perlu
dihangatkan agar kuat menembus pagi.
Engkau akan heran begitu rupa. Tak ada yang bisa dibuat tanpa dibuka kuncinya oleh segelas kopi. Namanya juga opening coffee.
Pria akan bangun pagi dan menunggu kopi di balik balutan sarung. Tak
ada pagi yang dibiarkan lewat tanpa segelas kopi. Tubuh terlalu ringkih
tampaknya untuk dibiarkan menembus hawa pagi tanpa hangat kopi.
Di lembah yang dingin ini kunikmati secangkir kopi de molas seiring laraku merindukan dirimu ....
No comments:
Post a Comment